Menjaga Kehormatan

Rabu, 26 Januari 2011 0 komentar



Sudah menjadi bagian dari janji Iblis untuk mencoba merayu manusia agar kelak ikut dirinya di neraka jahanam, lupa pada semua aturan agama, dan menurutkan hawa nafsu. Jangankan orang yang selalu lalai, sementara orang yang khusyuk pun terus digoda untuk masuk dalam tindakan yang tidak bisa dibenarkan.

Min syarril waswasil khannas. Alladzi yuwaswisu fii shudurinnas. Minal jinnati wannas. Surat An-Nas … syaitan bersembunyi untuk membisikkan kejahatan di dada manusia. Syaitan yang berasal dari bangsa jin dan manusia. Jelas lah peringatan Allah bahwa – tidak seperti uji nyali yang membesarkan rasa takut pada mahluk gaib di rumah kosong misalnya – justru kita seharusnya lebih waspada pada bisikan syaitan dari bangsa manusia. Apalagi bila bujukan menyesatkan itu dari seorang perempuan cantik atau lelaki tampan, artis lagi. Orang yang takut pada jin, bisa jadi justru ingat Allah. Akan tetapi, orang yang terhanyut masuk jebakan syaitan, lebih cenderung lupa pada Allah.


Bagi laki-laki dan perempuan yang senantiasa menjaga kehormatannya, janji Allah dalam surat Al-Ahzab 35: 

Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu’min , laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keta’atannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut  Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.

 
Sobat ad sedikit cerita di dalam Pandangan hidup yang mencari jati diri dalam pengembaraan yang lama dan bersimbah peluh dan darah. Dia mengatakan yang intinya: Saya tidak pernah menyesali apa yang saya lakukan. Karena saya sudah memikirkan dengan dalam apa yang akan saya lakukan. Bukan soal tidak menyesali apa yang telah dilakukan, tetapi berpikir tentang apa yang akan dilakukan, agar tidak menyesal di kemudian hari. Bila telah dipikirkan, dan keputusan telah diambil, lalu kalau semua sudah terjadi, perlu apa disesali? Penyesalan hanya untuk orang yang bertindak tanpa berpikir.


Pintu tobat Allah memang selalu terbuka, selama nafas belum sampai di tengorokan. Tetapi masalahnya, siapa yang tahu umur kita sampai kapan? 








Sahabat Semoga bermanfaat dan apabila ada kekhilafan saya mohon maaf dan kami mohon ampun kepada Allah. Alhamdulillah jaza kumullahu khoira. Amin...Amin...Amin...

contoh contoh gambaran ilustrasi suatu saat di neraka

0 komentar







































Monggo Tinggal Pilih saja...







Sahabat Semoga bermanfaat dan apabila ada kekhilafan saya mohon maaf dan kami mohon ampun kepada Allah. Alhamdulillah jaza kumullahu khoira. Amin...Amin...Amin...
 
 
 

Lelaki Sejati

0 komentar
Aku bertanya pada Emak, bagaimanakah lelaki sejati itu ?


 
Emakku menjawab, Nak…

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya. …

 
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran… ..

 
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa…


Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati ditempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati didalam rumah…


Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan…


Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu…


Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari banyaknya wanita yang memuja, tetapi komitmennya terhadap wanita yang dicintainya. ..


Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari jumlah tanggungjawab yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia menghadapi lika-liku kehidupan…


Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari rajinnya membaca kitab suci, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca..







Sahabat Semoga bermanfaat dan apabila ada kekhilafan saya mohon maaf dan kami mohon ampun kepada Allah. Alhamdulillah jaza kumullahu khoira. Amin...Amin...Amin...


Macam macamTutorial Adobe Photoshop

Selasa, 25 Januari 2011 0 komentar



Sobat Ada begitu banyak program desain untuk web design  yang bisa anda gunakan. mulai dari yang open source, gratis, mangkanya banyak pilihan juga bisa bikin orang bingung harus menggunakan yang mana. Nah, sobat sekarang boleh belajar pada web-web seperti di bawah ini.

























Sahabat Semoga bermanfaat dan apabila ada kekhilafan saya mohon maaf

Apa yang mau kita sombongkan?

0 komentar
Buah dari segala aktifitas ketaatan dan ibadah kita kepada Allah Swt adakalanya dibalas langsung di dunia ini, dan tidak sedikit yang ditangguhkan. Artinya Allah Swt terus menguji hambanya yang sholeh dan sholehah, dan tidak sedikit dari mereka yang menderita secara fisik saat dunia. Namun hati mereka bahagia karena ridho terhadap ketentuan-Nya, mereka tidak bersedih hati dan justru mereka senang dan bahagia.
Itulah buah dari ibadah dan taat kita kepada Allah Swt, kita tidak pernah berprasangka buruk terhadap-Nya. Dan segalanya hanya kepada Allah Swt kita berserah diri, dan bertaubatlah dan selalu meminta ampunan (dengan memperbanyak istighfar) serta beramal sholeh, niscaya kelak di akhirat nanti kita akan mendapatkan balasan surga. Sebagaimana yang Allah Swt telah dijanjikan.

Adapun surga yang telah dijanjikan Allah Swt kepada hamba-hamba-Nya yang taat adalah sebagaimana yang digambarkan dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist; “Saat Nabi Muhammad Saw melakukan Isra’ Mi’raj, Beliau melihat malaikat Jibril dalam rupanya yang asli (Saat di Sidrotil Muntaha), dimana disampingnya (didekatya) adalah surga.

Surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang beriman, beramal sholih dan bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya. Mereka yang mengatakan bahwa Allah Swt adalah Tuhan-ku, kemudian meneguhkannya serta mereka yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah Swt dengan harta dan jiwa mereka. Dan bagi mereka yang bertaubat dan bertaqwa kepada Allah Swt serta mereka yang menahan amarahnya dan suka memaafkan kesalahan orang lain. Dan bagi merekalah surga yang telah Allah Swt janjikan.

Dan bagi mereka yang khusyu’ dalam sholatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. dan orang-orang yang memelihara sholatnya.

Dan bagi mereka yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki, maka Sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Dan barangsiapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan bagi mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, yakni yang akan mewarisi syurga firdaus, dan mereka kekal di dalamnya.

Surga yang mempunyai delapan pintu, salah satu pintunya bernama “Ar-Rôyan”, yakni pintu yang disediakan bagi orang-orang yang berpuasa. Dan bagi setiap mukmin yang masuk surga disediakan beberapa pintu; Satu pintu untuk masuk ke dalam surga, satu pintu untuk istrinya, satu pintu untuk tamu-tamunya yaitu para malaikat dan teman-temannya, satu pintu menuju neraka, dimana para penghuni surga dapat melihat orang-orang yang ada di dalam neraka sehingga bertambahlah rasa nikmat yang diberikan Allah Swt atas dirinya dan satu pintu ke arah “Dar as-Salam” (Arsy), dimana para penghuni surga dapat melihat wajah Allah Swt kapan saja ia kehendaki. Adapun kunci surga (Miftahul Jannah) adalah kalimat Tauhid (Lâ ilâha illâllâh) dan kalimat Hauqolah (Lâ haula walâ quwwata illâ billâh).

Bagi mereka yang ingin memasukinya, maka hendaklah dalam hidup ini kita selalu berjalan dijalan-Nya yang lurus (Siratul Mustaqim) dan selalu mencari ridho-Nya. Dan nafkahkanlah harta dan jiwamu dijalan Allah Swt sebagai bayaran atas surga yang telah Allah Swt janjikan. “Hai hamba-hamba-Ku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kamu bersedih hati. (yaitu) orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan adalah mereka dahulu orang-orang yang berserah diri. masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan isteri-isteri kamu digembirakan”.

Diedarkan kepada mereka piring-piring yang terbuat dari emas, dan piala-piala dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap pula dipandang mata dan kamu kekal di dalamnya. Itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan. Di dalam surga itu ada buah-buahan yang banyak untukmu yang sebahagiannya dapat kamu makan.

Surga mempunyai kamar-kamar yang terbuat dari permata, dimana kita dapat melihat dhohirnya dari bathinnya dan sebaliknya. Didalamnya penuh dengan berbagai kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata atau pun didengar oleh telinga. Surga yang keharumannya dapat dirasa dan dicium dari jarak yang sangat jauh dan semakin dipandang akan semakin nampak keindahannya.

Didalamnya penuh dengan kenikmatan, kelezatan dan kesenangan yang mutlak dan abadi. Mereka (penghuni surga) makan dan minum, tetapi mereka tidak buang hajat, tidak pula sakit, tidak pula keluar ingus. Apa yang mereka makan dan minum akan menjadi angin yang keluar dengan bau yang sangat harum. Disekililingnya penuh dengan kebun-kebun yang bawahnya mengalir beberapa (empat) sumber mata air (Al-Kautsar). Dimana airnya begitu jernih, selembut salju dan rasanya lebih manis ketimbang madu. Mereka dapat memetik buah dari pohon surga kapan saja mereka mau, tak perlu menjulurkan tangan, kerena rantingnya (buahnya) akan mendekat dengan sendirinya.

Mereka berada didalam kenikmatan yang tiada tara. Mereka berada di atas dipan-dipan yang bertahta emas dan permata, seraya bertelekan di atasnya dengan berhadap-hadapan. Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda, dengan membawa gelas, cerek dan minuman yang diambil dari air yang mengalir, mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk, dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan, dan ada bidadari-bidadari bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik. Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan. mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa, akan tetapi mereka mendengar ucapan salam.

Dan golongan kanan, Alangkah bahagianya golongan kanan itu. berada di antara pohon bidara yang tak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah, dan buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti berbuah dan tidak terlarang mengambilnya dan ada juga kasur-kasur yang tebal lagi empuk. Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. penuh cinta lagi sebaya umurnya.

Disekeliling para penghuni surga disediakan beberapa pelayan, mereka (pelayan) adalah para pemuda pemudi yang tidak akan pernah tua sehingga para penghuni surga mengira bahwa mereka adalah mutiara yang bertaburan. Mereka (para pelayan) adalah anak-anak kecil yang meninggal dunia dan belum pernah melakukan dosa saat hidup di dunia atau anak-anak yang khusus Allah Swt ciptakan untuk melayani para penghuni surga. Mereka saling bahagia, karena pada dasarnya mereka semua adalah penghuni surga.



Diantara penghuni surga dapat saling mengunjungi satu sama lain. Mereka bercakap-cakap dan berkatalah salah seorang dari mereka: Sesungguhnya aku dahulu (di dunia) mempunyai seorang teman, yang berkata:

“Apakah kamu sungguh-sungguh termasuk orang-orang yang membenarkan (hari berbangkit)?”. “Apakah bila kita telah mati dan kita telah menjadi tanah dan tulang belulang dan apakah sesungguhnya kita benar-benar (akan dibangkitkan) untuk diberi pembalasan?”. berkata pulalah ia: “Maukah kamu meninjau (temanku itu)?”. Maka ia meninjaunya, lalu dia melihat temannya itu di tengah-tengah neraka yang menyala-nyala. ia berkata (pula): “Demi Allah Swt, Sesungguhnya kamu benar-benar hampir mencelakakanku. Jikalau tidaklah karena nikmat Tuhanku pastilah aku termasuk orang-orang yang diseret (ke neraka). Maka Apakah kita tidak akan mati?, melainkan hanya kematian kita yang pertama saja (di dunia), dan kita tidak akan disiksa (di akhirat ini)?. Sesungguhnya ini benar-benar kemenangan yang besar.

Mereka juga bercakap-cakap dengan penghuni neraka; Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan):
“Sesungguhnya Kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan Kami menjanjikannya kepada kami. Maka Apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?”.

Mereka (penduduk neraka) menjawab: “Betul”.
Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: “Kutukan Allah Swt ditimpakan kepada orang-orang yang zalim, (yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat”.
Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada batas; dan di atas A’raaf (tempat yang tertinggi di antar surga dan neraka) itu ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka. dan mereka menyeru kepada penduduk surga:

“Salaamun ‘alaikum (mudah-mudahan Allah Swt melimpahkan Kesejahteraan atas kamu)”. Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya).



Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata:

“Wahai Tuhan Kami, janganlah Engkau tempatkan Kami bersama-sama orang-orang yang zalim itu”.
Dan orang-orang yang di atas A’raaf memanggil beberapa orang (pemuka-pemuka orang kafir) yang mereka mengenalnya dengan tanda-tandanya dengan mengatakan:

“Harta yang kamu kumpulkan dan apa yang selalu kamu sombongkan itu, tidaklah memberi manfaat kepadamu”. (orang-orang di atas A’raaf bertanya kepada penghuni neraka):

“Itukah orang-orang (penghuni surga) yang kamu telah bersumpah bahwa mereka tidak akan mendapat rahmat Allah Swt?”. (kepada orang mukmin itu dikatakan):

“Masuklah ke dalam syurga, tidak ada kekhawatiran terhadapmu dan tidak (pula) kamu bersedih hati”. Dan penghuni neraka menyeru kepada penghuni syurga:

“Limpahkanlah kepada Kami sedikit air atau makanan yang telah dirizkikan Allah Swt kepadamu”. Mereka (penghuni surga) menjawab: “Sesungguhnya Allah Swt telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir.

Para penghuni surga juga dipertemukan dengan penghuni-penghuni surga yang lain beserta keluarga mereka saat di dunia. Orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan.

Allah Swt hubungkan anak cucu mereka dengan penghuni surga dan Allah Swt tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya. Dan Allah Swt memberi mereka tambahan dengan buah-buahan dan daging dari segala jenis yang mereka inginkan.

Di dalam surga mereka saling memperebutkan piala (gelas) yang isinya tidak (menimbulkan) kata-kata yang tidak berfaedah dan tiada pula perbuatan dosa. dan berkeliling di sekitar mereka anak-anak muda untuk (melayani) mereka, seakan-akan mereka itu mutiara yang tersimpan. dan sebahagian mereka menghadap kepada sebahagian yang lain dan saling tanya-menanya. Mereka berkata:

“Sesungguhnya Kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga Kami merasa takut (akan diazab)”. Maka Allah Swt memberikan karunia kepada Kami dan memelihara Kami dari azab neraka. Sesungguhnya Kami dahulu menyembah-Nya. Sesungguhnya Dia-lah yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang.


Didunia ini tidak ada kerunia Allah Swt yang lebih besar dari pada wanita (istri yang sholehah). Disurga pun demikian, wanita (bidadari) menjadi daya terik tersendiri yang menjadi kesenangan bagi para penghuni surga. Adapun mereka (para bidadari) adalah wanita-wanita dunia yang masuk surga dan ada pula yang khusus Allah Swt ciptakan sebagai bidadari. Keduanya sama indahnya, sama cantiknya dan sama-sama menariknya. Mereka saling cumbu rayu dan bersenang-senang dengan kesibukannya, dalam tempat yang teduh serta bertelekan diatas dipan-dipan.

Adapun kenikmatan dari sekian banyak kenikmatan-kenikmatan yang ada di surga adalah kenikmatan melihat Wajah Allah Swt. Hal ini sesuai dengan Firman-Nya: Artinya; Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. kepada Tuhannyalah mereka melihat. (QS: Al-Qiyâmah: 22-23).




Allah benci dengan orang-orang yang sombong:

”Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” [Luqman:18]

Nabi berkata bahwa orang yang sombong meski hanya sedikit saja niscaya tidak akan masuk surga:

Dari Ibn Mas’ud, dari Rasulullah Saw, beliau bersabda: “Tidak akan masuk sorga, seseorang yang di dalam hatinya ada sebijih atom dari sifat sombong”. Seorang sahabat bertanya kepada Nabi Saw: “Sesungguhnya seseorang menyukai kalau pakainnya itu indah atau sandalnya juga baik”. Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya Allah Swt adalah Maha Indah dan menyukai keindahan. Sifat sombong adalah mengabaikan kebenaran dan memandang rendah manusia yang lain” [HR Muslim]



Seorang pria yang bertamu ke rumah Seorang Suhu tertegun keheranan. Dia
melihat Sang Suhu  sedang sibuk bekerja; ia mengangkuti air dengan ember
dan menyikat lantai rumahnya keras-keras. Keringatnya bercucuran deras.
Menyaksikan keganjilan ini orang itu bertanya, "Apa yang sedang Anda
lakukan?"

Sang Suhu menjawab, "Tadi saya kedatangan serombongan tamu yang meminta
nasihat. Saya memberikan banyak nasihat yang bermanfaat bagi mereka.
Mereka pun tampak puas sekali. Namun, setelah mereka pulang tiba-tiba
saya merasa menjadi orang yang hebat. Kesombongan saya mulai
bermunculan. Karena itu, saya melakukan ini untuk membunuh perasaan
sombong saya."



Sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua, yang benih-
benihnya terlalu kerap muncul tanpa kita sadari. Di tingkat terbawah,
sombong disebabkan oleh faktor materi. Kita merasa lebih kaya, lebih
rupawan, lebih berkuasa, lebih tinggi pangkatnya dan lebih terhormat daripada orang lain.

Di tingkat kedua, sombong disebabkan oleh faktor kecerdasan. Kita
merasa lebih pintar, lebih hebat, lebih kompeten, dan lebih berwawasan dibandingkan
orang lain.

Di tingkat ketiga, sombong disebabkan oleh faktor kebaikan. Kita sering
menganggap diri kita lebih bermoral, lebih pemurah, dan lebih tulus
dibandingkan dengan orang lain.

Yang menarik, semakin tinggi tingkat kesombongan, semakin sulit pula
kita mendeteksinya. Sombong karena materi sangat mudah terlihat, namun
sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan, sulit
terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam
batin kita.

Akar dari kesombongan ini adalah ego yang berlebihan. Pada tataran yang
lumrah, ego menampilkan dirinya dalam bentuk harga diri (self-esteem)
dan kepercayaan diri (self-confidence) . Akan tetapi, begitu kedua hal
ini berubah menjadi kebanggaan (pride), Anda sudah berada sangat dekat
dengan kesombongan. Batas antara bangga dan sombong tidaklah terlalu
jelas.

Kita sebenarnya terdiri dari dua kutub, yaitu ego di satu kutub dan
kesadaran sejati di lain kutub. Pada saat terlahir ke dunia, kita dalam
keadaan telanjang dan tak punya apa-apa. Akan tetapi, seiring dengan
waktu, kita mulai memupuk berbagai keinginan, lebih dari sekadar yang
kita butuhkan dalam hidup. Keenam indra kita selalu mengatakan bahwa
kita memerlukan lebih banyak lagi.

Perjalanan hidup cenderung menggiring kita menuju kutub ego. Ilusi ego
inilah yang memperkenalkan kita kepada dualisme ketamakan (ekstrem
suka) dan kebencian (ekstrem tidak suka). Inilah akar dari segala
permasalahan.

Perjuangan melawan kesombongan merupakan perjuangan menuju kesadaran
sejati. Untuk bisa melawan kesombongan dengan segala bentuknya, ada dua
perubahan paradigma yang perlu kita lakukan. Pertama, kita perlu
menyadari bahwa pada hakikatnya kita bukanlah makhluk fisik, tetapi
makhluk spiritual. Kesejatian kita adalah spiritualitas, sementara
tubuh fisik hanyalah sarana untuk hidup di dunia. Kita lahir dengan
tangan kosong, dan (ingat!) kita pun akan mati dengan tangan kosong.
Pandangan seperti ini akan membuat kita melihat semua makhluk dalam
kesetaraan universal. Kita tidak akan lagi terkelabui oleh penampilan,
label, dan segala "tampak luar" lainnya. Yang kini kita lihat
adalah "tampak dalam". Pandangan seperti ini akan membantu menjauhkan
kita dari berbagai kesombongan atau ilusi ego.

Kedua, kita perlu menyadari bahwa apa pun perbuatan baik yang kita
lakukan, semuanya itu semata-mata adalah juga demi diri kita sendiri.
Kita memberikan sesuatu kepada orang lain adalah juga demi kita sendiri.

Dalam hidup ini berlaku hukum kekekalan energi. Energi yang kita
berikan kepada dunia tak akan pernah musnah. Energi itu akan kembali
kepada kita dalam bentuk yang lain. Kebaikan yang kita lakukan pasti
akan kembali kepada kita dalam bentuk persahabatan, cinta kasih, makna
hidup, maupun kepuasan batin yang mendalam. Jadi, setiap berbuat baik
kepada pihak lain, kita sebenarnya sedang berbuat baik kepada diri kita
sendiri dan Tuhan sangat tidak menyukai orang-orang yang sombong.

Kalau begitu, apa yang mau kita sombongkan?





Sahabat Semoga bermanfaat dan apabila ada kekhilafan saya mohon maaf dan kami mohon ampun kepada Allah. Alhamdulillah jaza kumullahu khoira. Amin...Amin...Amin...





Pernikahan

0 komentar
Nikah, sebuah kata indah nan mempesona. Dialah harapan setiap insan manusia terutama kawula muda. Dengan menikah hidupkan semakin indah dan berharga, dan terjalin cinta kasih diatas ikatan suci. Alangkah indahnya pernikahan, alangkah bahagianya mereka yang menikah, hingga pena ini rasanya tak sanggup untuk mengungkapkan dan mengukir keindahan itu diatas kertas. Tidak ada yang lebih bisa menggambarkan keindahan pernikahan ini selain Yang Maha Pencipta lagi Maha Kuasa
yang telah berfirman :

وَمِنْ ءَايَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS.Ar-Ruum : 21).


Nikah bukan hanya sekedar mewujudkan fitroh manusia yang selalu mendambakan pendamping dalam hidup ini, tapi lebih dari itu nikah adalah ibadah yang diperintahkan oleh Allah ta’ala dalam firman-Nya :

فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَى وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ

“maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki.” (QS.An-Nisaa’ : 3) dan dalam firman-Nya :

وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS.An-Nuur : 32).


Nikah juga merupakan perwujudan dari sabda Rasul Shallallahu ‘alaihi wa salam :

يَا مَعشَرَ الشَبَابِ مَن استَطاعَ مِنكُم البَاءَة فَليَتَزَوَّج فَإِنَّه أَغَضُّ لَلبَصَرِ وأَحصَنُ لِلفَرجِ وَمَن لَم يَستَطِع فَعَلَيهِ بِالصَومِ فَإِنَّه لَهُ وِجَاءٌ

“Wahai para pemuda, barang siapa diantara kalian telah mampu untuk menikah maka menikahlah, karena dengan menikah (engkau) lebih dapat menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu maka hendaklah dia berpuasa, karena puasa adalah perisai baginya” (HR.Bukhori dan Muslim).

Menikah dapat bernilai ibadah jika diniatkan ikhlas karena Allah dan untuk menjaga diri dari fitnah syahwat, khususnya dizaman sekarang ini, dimana pornografi dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang memenuhi setiap sudut jalanan, menggoda dan membangkitkan nafsu syahwat anak adam. Terkadang ada sebagian yang sudah berjilbab (memakai kerudung) tapi masih memakai pakaian dan celana jeans yang ketat yang menggoda para pemuda, maka takutlah wahai kaum muslimah dari sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam :

صِنفَانِ مِن أَهلِ النَارِ لَم أَرَهُمَا , قَومٌ مَعَهُم سِيَاطٌ كَأَذنَابِ البَقَر يَضرِبُون بِهَا النَاسَ , وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ , مُمِيلاتُ مائِلاتُ , رُؤُوسُهُنَّ كَأَسنِمَةِ البُختِ المَائِلَة , لا يَدخُلنَ الجَنّة , وَلا يَجِدنَ رِيحَها , وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِن مَسِيرَةِ كَذَا و َكَذَا

“Dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihat keduanya, 1. Sekelompok orang yang memegang cemeti seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengannya 2. Perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang, berjalan berlenggak lenggok menjerumuskan (manusia kejurang kenistaan-pent), rambutnya seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal bau surga tercium pada jarak demikian dan demikian” (HR.Muslim).


Imam Nawawi rahimahullahu menjelaskan arti ‘berpakaian tapi telanjang’ dengan ucapan beliau : (Mereka menutup sebagian badannya dan membuka sebagian yang lainnya dalam rangka memamerkan (keindahan) tubuhnya. Bisa juga maknanya adalah dia memakai pakaian yang tipis dan menerawang hingga terlihat warna kulit tubuhnya) (Syarah Shohih Muslim 14/336).


Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa salam pernah bersabda :

َاتَّقُوا الدُنيَا واتَّقُوا النِسَاءَ فَإِنَّ فِتنَةَ بَنِي إِسرَائيل كانت في النساء

“Berhati-hatilah kalian terhadap dunia dan berhati-hatilah kalian terhadap wanita, karena fitnah pertama kali yang menimpa Bani israil adalah wanita“ (HR.Muslim)



Dan bagi mereka yang ingin menikah, hendaknya memilih calon istri yang sholehah, yang mengerti ilmu agama dan taat menjalankan ibadah, agar dia dapat hidup berbahagia didunia dan diakherat bersamanya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda :



تُنكَحُ المَرأَةُ لأَربَعٍ لِمَالِهَا وَحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَدِينِهَا فَاظفَر بِذَات الدِينِ تَرِبَت يَدَاكَ

“Perempuan itu dinikahi karena 4 hal : karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya. Maka carilah yang agamanya baik maka engkau akan beruntung “ (HR.Bukhori dan Muslim).


Beliau juga bersabda :


الدُنيَا كُلُّهَا مَتَاعٌ وَخَيرُ مَتَاعِ الدُنيَا المَرأَةُ الصَالِحَةُ

“Dunia ini semuanya adalah perhiasan dan sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah wanita sholehah“ (HR.Muslim).


Terlebih lagi istri adalah pendidik anak-anak kita, kalau dia baik agamanya maka –insya Allah- akan baik generasi islam ini, sebagaimana yang dikatakan dalam sebuah syair :



الأُمُّ مَدرَسَة إِذَا أَعدَدتَهَا أَعدَدتَ شَعبًا طَيبَ الأَعرَاق
 
Ibu adalah sekolah, jika engkau menyiapkannya
Berarti engkau telah menyiapkan generasi yang baik dan tangguh


Dan islam memberikan kesempatan bagi siapa saja yang ingin menikahi seorang perempuan untuk melihatnya terlebih dahulu. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda : “Apabila seseorang sudah ada keinginan untuk melamar seorang perempuan maka dibolehkan baginya untuk melihatnya“ (Ash-Shohihah 98).
Tapi islam melarang kaum muslimin dari jalan-jalan syaitan dan dari jembatan menuju perzinaan yang diistilahkan dengan pacaran sebelum pernikahan. Allah ta’ala berfirman :




وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS.Al-Isro’ : 32).


Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda : “Tidaklah seorang lelaki bersepi-sepian (berduaan) dengan seorang perempuan melainkan setan yang ketiganya“ (HSR.Tirmidzi).
Kemudian bagi mereka yang telah mengikrarkan akad nikah untuk membangun sebuah rumah tangga, hendaknya mengokohkan bangunan rumah tangganya tersebut dengan hal-hal berikut ini :


1- Iman dan taqwa kepada Allah ta’ala

Allahlah dzat yang mengikatkan tali cinta kasih antara dua sejoli. Allah ta’ala berfirman :

وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ لَوْ أَنْفَقْتَ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

“Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS.Al-Anfal : 62).


Hati terkadang cinta dan terkadang benci, karena memang hati manusia ada diantara dua jemari Allah ta’ala, Dialah yang membolak-balik kan hati ini. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda :




إِنَّّ قُلُوبَ بَنِي آدَم كُلُّهَا بَينَ أُصبُعَينِ مِن أَصَابِعِ الرَحمَنِ كَقَلبٍ وَاحِدٍ يَصرِفُهُ حَيثُ شَاءَ

“Sesungguhnya hati anak Adam semuanya ada diantara dua jemari dari jemari-jemari Allah seperti satu hati, Dialah yang mengaturnya sesuai dengan kehendak-Nya” (HR.Muslim)


Oleh karena itu, hendaknya suami-istri mempererat hubungannya dengan Allah ta’ala dengan memperkuat keimanan dan ketakwaan kepada-Nya dalam mengarungi bahtera kehidupan ini. Terlebih lagi, bahtera rumah tangga tidak semulus yang dikira, badai dan gelombang, duri dan kerikil-kerikil tajam kan selalu menghadang. Selama manusia hidup didunia ini tak ada yang kekal abadi, semuanya kan silih berganti bak malam dan siang hari. Kebahagiaan dan kesengsaran, kesenangan dan kesedihan, suka dan duka, menangis dan tertawa bak dua sejoli yang tak kan terpisah selama manusia hidup di dunia ini. Allah ta’ala berfirman :




وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ

” Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia“ (QS.Ali Imron :140).


Seorang penyair berkata :

لِكُلِّ شَىءٍ إذَا مَاتَمَّ نُقصَانُ فَلا يُغَرَّ بِطِيبِ العَيشِ إِنسَانُ
هِيَ الأُمُورُ كَمَا شَاهَدَتهَا دُوَلٌ مَن سَرَّهُ زَمَنٌ سَاءَتهُ أَزمَانُ
وَهَذِهِ الدَارُ لا تَبقَى عَلَى أَحَدٍ وَلاَ يَدُومُ عَلَى حَالٍ لَها شَانُ

Segala sesuatu apabila telah sampai kepada puncaknya dia akan turun
Oleh karena itu, janganlah manusia ini tertipu dengan keindahan dunia
Hal ini sebagaimana yang telah disaksikan oleh setiap bangsa
Barangsiapa yang hari ini senang, hari-hari berikutnya dia akan susah
Dunia ini tidak pernah kekal abadi bagi semua orang
Dan tidak akan tetap manusia ini pada satu keadaan

Maka dari itu, bagaimanapun tingginya martabat seseorang pasti dia membutuhkan pertolongan Dzat Yang Maha Kuasa lagi Maha Mulia untuk menghilangkan musibah atau duka yang dialaminya. Dialah (Allah) satu-satunya yang dapat mendatangkan manfaat dan madhorot, yang dapat mengabulkan permohonan hamba-Nya jika dia memohon kepada-Nya, dan yang dapat menghilangkan kesulitan dan kesempitan hidup hamba-hamba-Nya. Allah ta’ala berfirman :


أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ أَئِلَهٌ مَعَ اللَّهِ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ

“Atau siapakah yang memperkenankan (do`a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo`a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati (Nya).” (QS.An-Naml : 62).


Tidak ada satu makhluk pun yang bisa menghilangkan kesusahan atau madhorot yang menimpa manusia, baik dia itu seorang wali, sunan, tuan guru maupun seorang Nabi atau malaikat. Allah ta’ala berfirman :

قُلْ لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لَاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ إِنْ أَنَا إِلَّا نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

“Katakanlah: “Aku tidak berkuasa menarik kemanfa`atan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman” (QS.Al-A’roof : 188)



Maka bertaqwalah -wahai manusia- kepada Allah pasti Dia akan selalu menolongmu. Allah ta’ala berfirman :



ذَلِكُمْ يُوعَظُ بِهِ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا(2)وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

“Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya.” (QS.Ath-Tholaq : 2-3)


Diantara bentuk ketakwaan suami istri dalam mempererat serta mengokohkan rumah tangga adalah dengan saling nasehat menasehati untuk menjalankan sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam. Lihat dan renungkanlah betapa indah dan harmonisnya rumah tangga yang dibangun diatas Al-Qur’an dan sunnah serta metode para sahabat –rodhiyallahu anhum- yang telah digambarkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam dalam haditsnya : “Allah merahmati seorang suami yang bangun pada malam hari untuk melaksanakan shalat (malam/tahajjud) lalu dia juga membangunkan istrinya hingga shalat. Jika istrinya enggan untuk bangun dia percikan air kewajahnya. Dan Allah merahmati seorang istri yang bangun dimalam hari untuk melaksanakan shalat (malam/tahajjud) lalu dia membangunkan suaminya hingga shalat. Jika suaminya enggan untuk bangun dia percikan air kewajahnya“ (HR.Ahmad, Nasai, dan Ibnu Majah dan derajatnya hasan shohih).


Sesungguhnya ikatan dan hubungan suami istri bukan hanya hubungan nafsu syahwat yang berakhir didunia ini. Tapi lebih dari itu, hubungan suami istri adalah hubungan ruh yang masih akan berlanjut sampai disurga kelak (jika memang keduanya beriman dan bertakwa kepada Allah). Allah ta’ala berfirman :



جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ ءَابَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ

“(yaitu) surga `Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya” (QS.Ar-Ro’du : 23)



2- Muamalah yang baik antara suami istri

Sesungguhnya diantara hal-hal yang bisa menjaga kerukunan dan keharmonisan rumah tangga adalah muamalah yang baik antara suami istri. Dan hal tersebut tidak bisa terwujud melainkan dengan keduanya mengetahui hak dan kewajiban masing-masing. Dan yang perlu diketahui oleh suami dan istri bahwa tidak ada yang sempurna didunia ini, setiap mereka punya kelebihan dan kekurangan. Adapun mencari pasangan yang sempurna maka ini hanya khayalan yang mustahil untuk digapai dan didapatkan.



A- Tugas suami dalam menjaga keutuhan rumah tangga

Seorang suami yang memiliki akal pikiran cemerlang dan baik akan selalu menerima kekurangan istrinya dengan lapang dada. Suami adalah pemimpin rumah tangga, dia hendaknya memiliki kesabaran yang lebih dibandingkan seorang istri. Dan hendaknya seorang suami mengetahui bahwa wanita itu lemah akal dan agamanya. Jika seorang istri selalu diminta untuk sempurna dalam segala hal, tidaklah mungkin dia bisa memenuhinya.

Berlebihan dalam mendidik dan meminta kepada istri akan mengakibatkan kerentakan dalam rumah tangga. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda : “Nasehatilah kaum wanita (para istri) dengan baik. Sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk dan sebengkok-bengkoknya tulang rusuk adalah yang diatas. Jika engkau ingin meluruskannya maka bisa jadi engkau akan mematahkannya dan jika engkau biarkan mereka, mereka akan senantiasa dalam keadaan bengkok. Nasehatilah kaum wanita dengan baik“ (HR.Bukhori dan Muslim) Kebengkokan (banyaknya kelemahan dan kekurangan) seorang istri termasuk tabiat mereka, maka mereka harus diperlakukan dengan penuh kesabaran.

Seorang suami tidak selayaknya untuk terus mengungkit-ungkit perasaan kesal dan sedih dalam rumah tangganya (istrinya). Tapi hendaknya dia memalingkan wajahnya dari aib-aib yang ada dalam diri istrinya dan mengingat kelebihan-kelebihan yang ada padanya. Dalam hal ini Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda :


لاَ يَفرَك مُؤمِنٌ مُؤمِنَةً إِن كَرِه مِنهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنهَا آخَرَ

“Janganlah seorang mukmin (suami) membenci mukminah (istri). Jika dia membenci sebagian perangainya hendaklah dia ridho (ingat) kebaikan-kebaikannya yang lain” (HR.Muslim)



Hendaknya seorang suami menasehati sang istri dengan penuh kelemah lembutan, dan tidak diperbolehkan untuk membiarkan istri dengan kelemahannya tersebut masuk kejurang kemaksiatan. Allah Ta’ala berfirman :




وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

“Dan bergaullah dengan mereka secara baik. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS.An-Nisa’ : 19)


Bagaimana mungkin akan terwujud keluarga sakinah (tentram), mawaddah (kasih) dan rohmah (sayang) ? jika kepala rumah tangga berperangai kasar dan keras serta selalu sempit hati dan pandangannya, selalu tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, mudah marah dan sulit memaafkan, jika masuk rumah selalu berlagak sombong dan jika keluar rumah selalu berburuk sangka kepada istrinya.
Kebahagiaan dan muamalah yang baik tidak bisa diwujudkan melainkan dengan sikap lemah lembut dan jauh dari prasangka-prasangka buruk yang tidak ada buktinya. Kecemburuan terkadang membawa seorang suami kepada buruk sangka dan mencari-cari kesalahan, sehingga bisa merusak kehidupan rumah tangganya. Allah ta’ala berfirman :



وَلَا تُضَارُّوهُنَّ لِتُضَيِّقُوا عَلَيْهِنَّ


“Dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka” (QS.Ath-Tholaq : 6).
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam pernah bersabda :



خَيرُكم خَيرُكم لأَهلِهِ وأَنَا خَيرُكم لأَهلِي

“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya (istrinya) dan aku adalah sebaik-baik kalian bagi keluargaku”(HSR.Tirmidzi dan Ibnu Majah)


B- Tugas seorang istri dalam menjaga keutuhan rumah tangga

Seorang istri (sholehah) hendaklah mengetahui bahwa kebahagiaan, mawaddah dan rohmah tidak akan bisa digapai (dalam rumah tangga) melainkan ketika dirinya menjaga kesucian diri dan agamanya, dia mengetahui hak dan kewajibannya serta tidak melampaui batasannya, dan dia selalu mentaati suaminya yang merupakan pemimpin, pemberi nafkah dan pelindung dalam rumah tangganya. Taat kepada suami (dalam hal yang tidak menyelisihi syariat) adalah kewajiban bagi seorang istri, demikian juga dengan menjaga amanah dan harta sang suami.

Seorang istri yang sholehah adalah yang menekuni pekerjaan rumahnya, menjadi seorang istri yang baik bagi suaminya dan ibu yang baik bagi anak-anaknya. Dia mensyukuri segala kebaikan suaminya dan tidak mengingkarinya, karena nabi telah bersabda : “Aku diperlihatkan neraka, dan aku lihat kebanyakan penghuninya adalah wanita, (karena) mereka banyak kufur (mengingkari)”. Lalu beliau ditanya : “apakah mereka kufur kepada Allah?” Nabi menjawab : “tidak, tapi mereka mengingkari (kebaikan) suaminya. Seandainya engkau berbuat baik kepadanya seumur hidupmu kemudian dia melihat sedikit saja dari kesalahanmu maka dia akan berkata : “Aku tidak pernah sedikitpun melihat kebaikanmu“ (HR.Bukhori)

Maka haruslah ada saling pengertian dan saling memaafkan, dan tidak boleh bagi seorang istri untuk menyakiti hati suaminya dikala ada dihadapannya dan tidak boleh mengkhianatinya dikala dia sedang berpergian. Dengan inilah akan tercipta saling merindukan dan meridhoi, serta terwujud rumah tangga sakinah mawaddah dan rohmah. Dari sinilah akan muncul generasi muslim yang istiqomah dijalan Allah yang tidak pernah mendengar persengketaan antara orang tua atau keretakan dalam keluarga.




رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS.Al-Furqon : 74).




Seorang penyair mengatakan :

لَيسَ الفَتَاةُ بِمَالِهَا وَجَمَالِهَ ا كَلا وَلا بِمفَاخر الآبَاء
لكِنَّهَا بِعَفَافِها وَبِطهرِها وَصَلاحِها للزَوجِ والأَبنَاء
وَقِيَامِها بِشُؤُونِ مَنزِلِها وَاَن تَرعَاك في السَرَّاءِ والضَرَّاء

Perempuan itu bukanlah dilihat dari harta dan kecantikannya
Sekali-kali bukan itu, begitu juga tidak dilihat dari silsilah nenek moyangnya
Tapi perempuan itu dilihat dari kesucian dan agamanya
Dan (dilihat) dari kebaikannya kepada suami dan anak-anaknya
Serta (dilihat) dari ketekunanya dalam menjalankan tugas rumahnya
Dan dia selalu menemanimu dikala suka dan duka






بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيكَ وَجَمَعَ بَينَكُما في خَيرٍ
Barangsiapa yang telah menikah berarti dia telah menjalankan separoh agamanya, maka bertaqwalah kepada Allah untuk mencapai separohnya lagi









Sahabat Semoga bermanfaat dan apabila ada kekhilafan saya mohon maaf dan kami mohon ampun kepada Allah. Alhamdulillah jaza kumullahu khoira. Amin...Amin...Amin...
 
 
 

Mencari Kebahagiaan. [ What Is The Happiness? ]

Selasa, 18 Januari 2011 0 komentar





Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah Azza Wajalla atas limpahan rahmat dan karunia kepada kita semua. Sholawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW, segenap keluarga dan sahabatnya. Sebagai orang muslim kita harus memahami dan menyadari bahwa kita adalah manusia yang telah dipilih oleh Allah dijadikan sebagai orang yang beriman dan bertaqwa dijadikan waliyullah, dimulyakan hidup di dunia dan di akhirat, maka kemulyaan ini harus dipertahankan.

Setiap manusia mendambakan kebahagiaan hidup baik di dunia dan di akhirat kelak, sekarang timbul pertanyaan apakah bahagia itu? (what is the happiness ?) Sebagian orang berpendapat apabila telah terpenuhi kebutuhan materi, seperti rumah mewah, mobil mewah dan tabungan di bank banyak, baru akan merasakan kebahagiaan itu. Apa betul dia hidup bahagia? Kalau dia sakit, atau terkena struk apa bisa menikmati kebahagiaan hidup? Sebagian lagi ada yang berpendapat akan merasa bahagia kalau punya istri cantik? Akan bertahan lamakah kecantikan seorang wanita? Bagaimana kalau kita punya istri cantik, kalau ditinggal pergi kerja oleh suaminya sangat menghawatirkan (punya sifat yang kurang terpuji) ? Atau membagi cinta dengan laki-laki lain? Yang pasti kebahagiaan itu akan terusik.



Ada beberapa hal yang menyebabkan kita hidup bahagia diantaranya:

1. Material happiness, kita akan merasa bahagia kalau kebutuhan materi kita terpenuhi, akan tetapi materi itu tidak dapat menjamin seratus persen kita hidup bahagia, kalau kita sakit, materi yang melimpah tidak dapat kita nikmati.
2. Physical happiness, Walupun hidup kita sederhana, kalau diberi nikmat sehat kita bisamerasakan bahagia. Makan dengan lauk seadanya kita masih bisa merasakan nikmatnya anugerah dari Allah tersebut. Dalam Hadits Rasulullah saw., menjelaskan ;”Dua nikmat yang sering dilupakan oleh manusia adalah nikmat sehat dan nikmat sempat”. Oleh karena itu, kita syukuri nikmat Allah tersebut, dengan banyak menyempatkan diri untuk beribadah kepadaNya.
3. Estetical happiness, Setiap manusia suka keindahan, senang punya suami ganteng/ macho, senang punya istri cantik, senang punya rumah bagus, dilengkapi dengan taman yang indah di sekelilingnya. Bahkan seorang istri ingin selalu tampil cantik dengan merias dirinya, dia malu keluar rumah kalau tidak berdandan/berhias, apa lagi kalau mau ke pasar mungkin menghadap cermin berkali-kali. Keindahan/kecantikan inipun belum cukup untuk menjamih hidup bahagia, karena kecantikan tidak akan bertahan lama. Keindahan dan kecantikan akan sempurna apabila dibarengi dengan;
4. Moral happiness, suatu keluarga akan merasa bahagia apabila dalam keluarga tersebut mempunyai budi pekeri yang baik (akhlaqul karimah), lingkungannya orang yang baik, sesuai dengan yang dijelaskan oleh Rasulullah dalam Al-Hadits;”Ada empat tanda kebahagian seseorang;
1. Apabila istrinya sholihah. 
2. Anak-anaknya berbudi pekerti yang baik. 
3. Pergaulanya juga orang-orang yang sholeh. 
4. rezkinya di dalam negerinya (cari ma’isyah tidak jauh dari rumahnya)

5. Intelectual happiness, Manusia hidup dari kecil selalu mendapat pendidikan baik di rumah, di sekolah, di masjid (TPA), lingkungan dll. Dalam menghadapi ujian, baik ujian semester atau ujian Nasional, kita sibuk mempersiapkan agar kita dapat lulus mendapat nilai yang bagus. Apabila kita lulus kita akan merasa bahagia. Seperti yang dialami pada anak-anak kita yang baru lulus ujian Nasional, banyak yang meluapkan kebahagiaan dengan bermacam-macam cara. Tetapi luapan kabahagiaan itu tidak akan lama, karena setelah itu akan kemana? Dalam kehidupan bermasyarakat apabila kita punya ide/ gagasan bisa diterima di masyarakat, atau kita punya hasil karya dapat dimanfaatkan (berguna) bagi orang lain kita merasakan kebahagiaan, karena kita punya andil dalam kehiduan berbangsa dan bernegara. Dapat menetapi apa yang disabdakan Rasulullah dalam Al-Hadits;”Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang memberikan manfaat bagi orang lain”.
6. Spiritual happiness, kebahagiaan yang hakiki adalah ada dalam hati sanubari oleh karena itu ukuran kebahagiaan seseorang itu relative. Kebahagiaan melalui materi, fisik, kecantikan/keindahan itu hanya sementara. Kebahagiaan yang sesungguhnya di akhirat nanti yaitu di surga. Apabila kita ingin mendapatkan kebahagiaan hidup dunia dan akhirat, menetapilah agama yang haq yaitu agama Islam yang berpedoman pada Al-Qur’an dan Al-Hadits, dan memperbanyak doa : ROBBANA ATINA FIDUNYA HASANAH WA FIL-AKHIRATI HASANAH WAQINA ADZABANNAR

Menikah juga merupakan salah satu untuk mewujudkan kebahagiaan. Untuk dapat menggapai kebahagiaan itu, maka nikah itu harus diniati ibadah, bukan hanya semata-mata menyalurkan syahwatnya. Rasulullah menganjurkan agar pernikahan itu barokah, mendapatkan ridho Allah yaitu tertera dalam Al-Hadits ;” Dinikahi wanita itu karena empat;
1. Karena hartanya,
2. Karena keturunannya (nasabnya),
3. Karena kecantikannya,
4. Karena agamanya, maka pilihlah yang baik agamanya (berdasarkan agama), (HR. Abi Dawud)”.


1. Jika nikah berdasarkan harta (material happiness).

Ingat kehidupan manusia itu selalu berubah ubah, kita tidak tahu apakah kehidupan kita akan kaya terus, atau suatu ketika kita diuji oleh Allah dengan kemiskinan, hanya Allah yang tahu. Banyak rumah tangga berantakan karena jatuh miskin, dan banyak juga rumah tangga berantakan karena kekayaan. Seorang suami karena merasa dirinya berkecukupan (kaya) akhirnya jarang pulang, mencari kebahagian semu di luar rumah, pergi ke kafe, klub malam dll. Atau sang istri keturunan orang kaya, atau punya jabatan tinggi akhirnya kurang menghormati suaminya, suaminya dianggap sebagai pembantu rumah tangga, seperti ini juga tidak bahagia.

2. Jika nikah berdasarkan kecantikan (estetical happiness, physical happiness)

Tidak selamanya manusia atu akan sehat terus, muda terus, kuat terus, pasti akan mengalami tua dan lemah, demikian juga dengan kecantikan seseorang, tidak akan bertahan lama, sampai umur 40 tahun sudah mulai mengendur.

3. Jika nikah berdasarkan keturunan/ nasabnya (moral happiness, intellectual happiness)

Tingkatan ini lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, karena kita bisa mewarisi gen budi pekerti yang baik (akhlaqul karimah) dan gen kecerdasan, sehingga keturunannya jadi anak yang cerdas.

4. Nikah berdasarkan agamanya (spiritual happiness)

Apabila kita nikah berdasarkan agamanya maka kita akan mendapatkan kesemuanya. Dengan menetapi agama Islam yang haq ini kita akan mendapatkan kebahagian hidup di dunia dan di akhirat kelak. Kebahagian dunia hanya sementara, akan tetapi kebahagian akhirat (di surga) itu lebih kekal. Sesuai dengan sabda Rasulullah;” Sungguh beruntung (bahagia) orang yang diberi petunjuk (hidayah) agama Islam, dan diberi rezki yang cukup dan mau menerima (qonaah) dengan rezeki tersebut” (HR. Ibnu Majah)

Orang yang telah diberi hidayah Agama Islam itu ibaratnya seperti orang yang diberi tiket untuk ke surga. Apakah orang tersebut dapat menjaga/mempertahankan tiket tersebut sampai akhir hayatnya? Perlu disadari bahwa semua harta benda yang kita miliki itu adalah titipan/amanah dari Allah, supaya kita bisa menjaga dan menggunakannya sesaui dengan haknya.




Dalam Hadits Rasulullah menelaskan bahwa; “Harta yang kita miliki itu ada tiga; 1. Makanan yang telah kita makan sampai jadi kotoran, 2. Pakaian yang kita pakai sampai rusak, 3. Harta yang kita sodaqohkan di jalan Allah.(akan kita jumpai di akhirat nanti)”.

Rumah, mobil, kebun dan tabungan di bank, itu belum tentu punya kita, karena kalau kita mati, itu semua akan ditinggal, bahkan istri kita yang cantikpun kita tinggalkan, dan bila masih muda dia akan mencari suami lagi, apalagi warisannya banyak (wah enak tuh suami baru ). Oleh karena itu kami ingatkan bagi kaum muslimin jangan sampai kaya di dunia, tetapi miskin di akhirat, karena amal jariahnya sedikit. Marilah kita berlomba membela agama Allah dengan banyak menanam amal jariah, dengan membangun/ memperbaiki masjid, musholla, madrasah, pondok-pondok pesantren dan ibadah lainya.








Sahabat Semoga bermanfaat dan apabila ada kekhilafan saya mohon maaf dan kami mohon ampun kepada Allah. Alhamdulillah jaza kumullahu khoira. Amin...Amin...Amin...

Pandangan Puasa Dalam Syariat

Sabtu, 15 Januari 2011 0 komentar
Puasa merupakan pelaksanaan IBADAH dari RUKUN ISLAM KE 4  setelah melaksanakan RUKUN ISLAM dari mulai : SYAHADAT, SHOLAT dan ZAKAT yang merupakan langkah OPERASIONAL serta RUKUN IMAN sebagai fundamental SPIRITUALPERTANYAAN yang mendasar UNTUK DIRI SENDIRI :
- Sejauh mana syahadat yang kita YAKINI untuk mengenai kesaksian dari KEESAAN SANG MAHA ESA
- Sejauh mana SHOLAT yang kitalaksanakan dalam keberadaan UMAT sesama dan selain AGAMA
- Sejauh mana PELAKSANAAN ZAKAT dalam IBADAH kesehariannya


PANDANGAN Dalam HAKEKAT
IBADAH PUASA bukan sekedar untuk menahan LAPAR, HAUS DAHAGA dari mulai IMSAK sampai menjelang MAGHRIB (secara LAHIR). NAMUN HAKEKAT IBADAH PUASA adalah perjalanan BATIN untuk menemukan Sang PRIBADI dengan cara mensucikan HATI yang tertutupi dari KOTORAN-KOTORAN PENGARUH INDRAWI dari KEANEKARAGAMAN WARNA DUNIA, Nafsani sebagai pemburu duniawi. Pada dasarnya NAFSU itulah yang harus diperangi jangan mengotori QOLBU. Jika mampu niscaya QOLBU menemukan KESUCIAN, Dengan demikian SEMPURNALAH HIDUP Sang PRIBADI serta ROH selalu menyertai, maka KEMULYAAN HIDUP yang didapat dan tak akan kehilangan RAHMAT.
Ayat bicara :
1. Kenali DIRI niscaya kamu kenal Tuhanmu
2. Setelah kusempurnakan akan kutiupkan ROHKU Kepadanya, Roh adalah bagian / urusan Tuhanku

PADA DASARNYA : Puasa di bulan SUCI ROMADHON adalah perjalanan hidup Sang Umat Manusia untuk mencari HAKEKAT HIDUP yang ABADI disisi ALLAH. Pada saat pencarian Sang Pribadi, dan setelah menemukan Hakiki Diri, dia bagaikan menemukan MUTIARA-MUTIARA yang bersinar di kedalaman HATI yang penuh kesucian, itulah ROMADHON ILLAHI ROBBI.

MAKA UMAT MANUSIA yang sudah menemukan SANG PRIBADI, layak mendapatkan sebutan UMAT KEKASIH ALLAH. Dengan kata lain jika ingin KENAL ALLAH jadilah umat yang berjalan di JALAN YANG BENAR, karena jalan yang benar adalah JALAN ALLAH (CINTAILAH JALAN YANG BENAR)
PECINTA JALAN ALLAH HANYA DAPAT DITEMPUH DENGAN
PERJALANAN SPIRITUAL

PESAN SAHABAT :
  1. SAUDARAKU PUASALAH YANG HAKIKI JANGAN TERPENGARUH NAFSU BIRAHI. Perangi sifat IRI, DENGKI, TOMA’, DHOLIM, FITNAH, MUDHOROT, PRASANGKA / SU’UDON, RAKUS, MUNAFIK, dan lain sejenisnya serta jangan terjebak KEKHAFIRAN, KEMUSRIKAN
  2. SAUDARAKU PUASA adalah perjalanan untuk MODAL menuju jalan ALLAH. Tidaklah SEMUA UMAT akan KEMBALI KEPADANYA.
  3.  INGATLAH, manusia diciptakan dalam keadaan SUCI kembali kepada Sang ILLAHI harus SUCI. Jika tidak tentu akan dikembalikan ke bentuk asalnya.
  4. APAKAH KAU, SAUDARAKU TIDAK MEMIKIRKAN (Yaasin 68)

  • KENAPA di ERA DEMOKRASI dan ERA REFORMASI, MASIH BANYAK BEREBUT KURSI dengan CARA MEDIA ILUSTRASI. ( BAJAK UDARA)
  • KENAPA PENGUASA KURSI dan KURSI PENGUASA, SELALU MENGHENDAKI REKAYASA TUPOKSI / TUGAS POKOK dan FUNGSI, HANYA UNTUK KESEMPATAN DIRI dengan GAYA TIPU DIRI. (BAJAK LAUT)
  • KENAPA BANYAK KURSI PENGUASA dan BANYAK PULA YANG SELALU GELISAH, TIDAKKAH ULAH MANUSIA YANG TAK MAMPU MENERIMA FAKTA AMANAH (BAJAKDARAT)
  • KEDUDUKAN adalah KEBERADABAN dari WUJUD KEBAJIKAN, itulah KEMULYAAN yang didapat dari KE “ ESA “ AN, BUKAN KEMURKAAN serta KEDURHAKAAN yang mampu layak menguasai KURSI. JIKA DEMIKIAN KURSI hanyalah untuk upaya TIPU DIRI dan MEMPERKAYA DIRI
  • BAJAK UDARA : Jalan pintas untuk memperoleh Kekuasaan, dengan cara yang tak layak / hina dijadikan Kekuasaan (Jalan Allah) Berserikat / bersekutu dengan SUGESTI ILUSTRASI (DUKUN)
  •  BAJAK LAUT : Jalan pintas untuk memperkaya DIRI, dengan cara merakusi Rejeki / Hak orang lain. (hidup selalu menimpa DIRI)
  • BAJAK DARAT : Menguasai Kedudukan / Jabatan / Hak orang lain Dengan cara : Menghasut, Memfitnah serta Mengkhianati BANYAK ORANG BIROKRASI YANG DUDUK DI KURSI, Bahkan banyak pula yang masih BERDIRI. KENAPA KURSI HANYA UNTUK DIJADIKAN MATERI, Sedangkan yang masih BERDIRI dipicu UNTUK LARI. KURSI BUKAN BENDA MATI UNTUK JUAL-BELI, TAPI KURSI adalah LAMBANG MARTABAT PRIBADI. KURSI HANYA DAPAT DIRAIH DENGAN BUDI PEKERTI, BUKAN DIBELI dengan MATERI ataupun GADAI DIRI. JANGAN LUPA DIRI BILA SUDAH DUDUK DIKURSI, Ketahui bahwa disekelilingMU masih banyak yang BERDIRI. KENAPA HARUS MELUPAKAN YANG MASIH BERDIRI, Adapun yang BERDIRI menjadikan HIDUPNYA KURSI. DUDUK DI KURSI BUKAN UNTUK MERAIH REJEKI, Tapi harus mampu MELIHAT yang MASIH BERDIRI dan yang BERLARI-LARI.JANGAN MUDAH TERSENYUM DUDUK DI KURSI, KURSI BUKAN JAMINAN HIDUP ABADI, Tapi KURSI akan dipertanggung jawabkan dikala MATI.


PESAN SAHABAT :
  • KURSI JANGAN DIKOTORI (sucikan rejeki)
  • TAHU DIRILAH DENGAN YANG BERDIRI (banyaklah beramal)
  • INGAT SEBENTAR LAGI KAMU MENINGGALKAN UMAT TIDUR DI LIANG LAHAT (mari berTAUBAT) “MAKANLAH SAAT LAPAR, BERHENTILAH SAAT KENYANG” Manusia hidup perlu UPAYA / USAHA, jika sudah terlaksana jangan diteruskan untuk DIPAKSA (HIDUP APA ADANYA jangan MENGADA-ADA).
  •  HIDUP memerlukan MAKAN, makan untuk menambah KEKUATAN, kekuatan karena gizi MAKANAN
  • MAKANAN YANG BERGIZI MAKANAN BUKAN dari HASIL PEMBELANJAAN / REJEKI TIPU DIRI
  • MAKANAN HASIL DARI TIPU DIRI tak akan menemukan KESUCIAN HATI
  • HIDUP yang HAKIKI bukan untuk mencari REJEKI dari HASIL TIPU DIRI
  • MAKANAN SEHAT dab BERGIZI adalah MAKANAN dari HASIL kehendak NURANI yang SUCI bukan DARI NAFSU BIRAHI
  • JANGAN DIMAKAN sebelum kau makan, TANYAKAN pada dirimu sendiri, darimana asal MAKANAN, JIKA DEMIKIAN mampukah AKU MAKAN
  • MAKANAN yang terkotori / ternodai TAK AKAN menjadikan SEHATNYA JASMANI, bahkan tak mampu menyelamatkan kehidupan MASA DEPAN (MENYESATKAN)
  • Berperilaku IBADAH sesuai apa yang atas KEHENDAK ALLAH dengan landasan KEJERNIHAN NURANI serta KEIMANAN yang MENDASARI bahwasannya KEBENARAN berada di TANGAN KE”ESA”AN.
  • JIKA PERILAKU yang SEMU dengan MUDAH BERDALIH IBADAH, HANYALAH : untuk menyiasati IRODAH, MAKA pelaksanaan IBADAH yang didapat bukannya BAROKAH malah menjadikan WABAH. (HIDUP memburu DUNIAWI dengan dorongan NAFSU BIRAHI / MURKA DUNIA menjadi LUPA YANG “ESA”)
 PESAN SAHABAT :
  • SAUDARA JANGAN terlalu TERGIUR dengan APA YANG KAMU LIHAT niscaya KAMU AKAN “LUPA” INGAT
  • SAUDARA TERSENYUMLAH JIKA INDRAMU MENYAKSIKAN SESUATU, DAN DIAMKANLAH HATIMU jangan sampai TERTIPU DENGAN NAFSU, KARENA DISITU BANYAK BUJUK RAYU WASPADALAH SETAN selalu BERSEMAYAM di KEINDAHAN,
  • SAUDARA JANGAN SAMPAI MUDAH TERPERANGKAP dengan RAYUAN SETAN niscaya DIKELAK KEMUDIAN HIDUPMU TAK MENGHASILKAN KEDAMAIAN Banyak sudah yang selalu berucap BISMILLAH Serta A’udhubillah Tapi Hidupnya masih merasa RESAH, GELISAH. TIDAKKAH ALLAH Sang MAHA PENGASIH, PENYAYANG PENGAMPUN serta PEMURAH dan TEMPAT PENYERAHAN DIRI untuk BERLINDUNG KEMBALI.
  •  JADILAH UMAT MANUSIA yang PEMURAH bukan PEMARAH
  • UMAT pemarah karena hatinya tak pernah RAMAH
  •  JADILAH UMAT PENGASIH bukan UMAT YANG EMOSI
  • Sifat EMOSI bukan MILIK UMAT yang HATINYA SUCI
  •  KENAPA MASIH BANYAK UMAT MANUSIA yang HATINYA mengalami DISINTEGRASI TIDAK STABILITASI Hatinya mengalami DISINTEGRASI hanya ada PADA HIDUP PENGENDALI NAFSANI – INDRAWI
  •  JANGANLAH TERKECOH URUSAN DUNIAWI hanya untuk AMBISI REJEKI yang bermodalkan NAFSANI
  •  NAFSANI BIRAHI tempat berpijaknya EMOSI – DARAH TINGGI
  • REJEKI yang dilatar belakangi EMOSI TAK LAYAK DIBAWA MATI
  • EMOSI / DARAH TINGGI adalah UMAT – PEMARAH YANG LUPA ALLAH
  • UMAT PEMARAH karena HATINYA – PIKIRANNYA PENUH KOTORAN SAMPAH HIDUPNYA TAK PERNAH LILLAH HITA’ALLAH
  • UMAT MANUSIA yang HATINYA PENUH KOTORAN SAMPAH bagaikan HIDUP PENUH LIMBAH DOSA
  • HIDUP BERLIMBAH DOSA jangan MENGHARAP HIDUP BAROKAH dan akhir HAYATNYA TAK LAYAK naik KERETA JENAZAH
  • KERETA JENAZAH hanya diperuntukkan pada UMAT MANUSIA yang DEKAT dengan ALLAH.
  • KERETA JENAZAH bukan kereta sampah
  • JENAZAH bukanlah sampah ataupun LIMBAH, JENAZAH yang HIDUPNYA PENUH DOSA tak pernah MEMULIAKAN BAROKAH, akhir HIDUPNYA bagaikan JENAZAH penuh LIMBAH, KERETA KEMATIANNYA bagaikan KERETA MUATAN LIMBAH JENAZAH
PESAN SAHABAT :
  • Saudaraku cepat kembali pada KODRATI, sebelum keburu MATI
  • PETI MATI siap MENANTI
  • Saudaraku bergegaslah ingat kepada YANG MAHA ESA, KERETA JENAZAH sudah dekat di DEPAN RUMAH.
  •  KENAPA BANYAK DIANTARA UMAT HIDUPNYA selalu lupa untuk SYUKUR, dan kenapa justru selau mudah beralasan / berdalih atas RIDHO dan NIKMAT ALLAH
  •  JIKA UMAT HIDUPNYA untuk mencari dan mengutamakan RIDHO dan NIKMAT berarti UMAT yang belum FAHAM MAKNA / HAKIKINYA SYUKUR
  •  Mencari dan mengutamakan RIDHO dan nikmat yang tujuannya untuk kemakmuran, yang didapat hanya KEBAHAGIAAN SESAAT, jika tak dapat apa yang diharap, yang dirasakan hanyalah BATINNYA tersesat
  •  KEDUDUKAN SYUKUR lebih MULIA dari pada RIDHO dan NIKMAT, RIDHO dan NIKMAT keberadaannya di dalam SYUKUR
  •  SYUKUR EKSPRESINYA adalah SUJUD, BERSERAH DIRI, INGAT / SHOLAT kepada NYA, serta segala sesuatu yang terjadi atas KEHENDAKNYA


UMAT sebagai HAMBA-NYA jika tak mampu menerima kenyataan yang ADA, berarti UMAT yang LAKNAT atas IRODHAT “ALLAH” dan itulah UMAT yang TAK pernah.
  1. SAUDARA TAHUKAH KAMU bahwa SYUKUR HANYA BERUMUR sebatas MANUSIA TIDUR
  2. SAUDARAKU hari sekarang, bukan hari untuk MENDATANG, hari mendatang adalah BAYANGAN dari hari sekarang
  3. JANGAN LUPA IBADAH, SYUKUR SEKARANG belum TENTU HIDUPMU KETEMU SYUKUR untuk HARI MENDATANG 
  4. TAHUKAH SAUDARAKU bahwa AMAL / IBADAH HIDUPMU itupun UNTUKMU
  5. INGAT SAUDARAKU HARI SEKARANG jadikan HARI yang BERMANFAAT hanya untuk MODAL AKHIR HAYAT
  6. SAUDARAKU TEMAN KERABAT selalu SIAP SETIAP SAAT MENGHANTAR KEPERGIAN AKHIR HAYATMU SAMPAI TIDUR di LIANG LAHAT

  • KEMAMPUAN BUKAN UNTUK KESOMBONGAN KEMAMPUAN HANYA UNTUK AMALAN
  • MAMPU UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN DIRI SENDIRI BUKAN MAMPU UNTUK MENCACI MAKI
  • KENAPA BANYAK UMAT yang KHILAF sedangkan KALIMAT SHOLAWAT selalu MELEKAT
  • DIANTARA UMAT ada para PEJABAT, yang AHLI SHOLAT NAMUN KENAPA PERILAKUNYA BANTAK yang KALAF
  • SETIAP WAKTU SELALU TERDENGAR SUARA “ADZAN” HANYA UNTUK MENUJU PADA JALAN YANG BENAR, NAMUN banyak pula yang BERPALING dari MAKNA ADZAN, malah BERTINDAK EDAN dengan jalan yang ONAR
  • CUKUP HANYA SEKALI UNTUK MEMAHAMI serta MEMAKNAI SYAHADAT dan SHOLAWAT selama MASIH HAYAT dikandung JASAD namun jangan sekali-kali MENINGGALKAN HAKIKINYA SHOLAT

Diperlukan imajinasi
Masa lalu BUKAN masa SEKARANG (…………….?
Masa sekarang BUKAN masa LALU   (……………..?
- Jika masa lalu sama dengan masa sekarang berarti tak ada perubahan
- Masa lalu jadikan GURU masa sekarang, jika demikian masa sekarang adalah masa PERUBAHAN

Hidup dalam MASA, Tiada Masa Tanpa Ukir. Perjalanan Hidup itulah MASA. Menjalani Hidup adalah Mengukir MASA. PENGUKIRAN MASA dan MASA TERUKIR adalah PERJUANGAN Perjalanana Hidup MANUSIA atas KEHENDAK – SANG MAHA “ESA” Jangan Mudah memperhitungkan MASA PERJALANAN Sesama MANUSIA. Jika belum mampu MENGENAL HASIL KARYA MASA “ANDA” (Masa ANDA lain dengan Masa Dia) MANUSIA jika MEMPERSALAHKAN MASA LALU SESEORANG, Sedangkan DIA Sendiri lupa MASA lalunya, Itulah Manusia yang bersifat PENDENDAM, PENGANCAM serta PENDENGKI. PENDENDAM dan PENGANCAM serta PENDENGKI adalah MANUSIA Yang tak Mampu menerima KEHADIRAN dari Ciptaan YANG MAHA ESA.

Ayat Bicara :
Setelah Manusia Kusempurnakan akan KUTIUPKAN “ROH” Dariku. ROH adalah URUSAN TUHANKU. Tuhanku adalah “ALLAH” yang MAHA SUCI MAHA SUCI itulah “DZAT” ILLAHI DZAT adanya dari 20 sifat PESAN SAHABAT : Jangan Mudah mempermasalahkan MANUSIA. MANUSIA HIDUP adanya ROH, jika mempermasalahkan HAK HIDUP MANUSIA adalah mempersalahkan Kehendak ALLAH

SEBUTAN : Ungkapan Kalimat Yang Hanya Mempunyai Nilai Abstrak
FAKTA      : Sesuatu Yang Menjadikan Obyek Nyata / Peran Dari Wujud Sebutan
SEMISAL  : Aku Punya Rumah,

AKU adalah OBYEK TUNGGAL, YANG BUKAN BENTUK NYATA. PUNYA adalah KALIMAT SEBUTAN YANG MEMPUNYAI NILAI SIFAT KUASA dan ABSTRAK. RUMAH adalah BENTUK BANGUNAN yang merupakan OBYEK NYATA (WUJUD ATAU KOMPLIT) KESIMPULAN : SEBUTAN / KALIMAT DIPERLUKAN SERTA DAPAT DIWUJUDKAN DALAM SIKAP, PERILAKU SEBAGAI PENGGANTI SEBUATAN KALIMAT YANG SIFATNYA SAMAR. SEMUA FAKTA atau SUATU KENYATAAN MERUPAKAN KESAKSIAN







“KEBENARAN FAKTA merupakan SAKSI MUTLAK"


Sahabat Semoga bermanfaat dan bila ada kata-kata yang salah saya mohon ma'af